Beranda | Artikel
Siapa Abu Lahab dan Abu Jahal?
Sabtu, 18 Maret 2017

Abu Lahab dan Abu Jahal

saya mau tanya, siapakah abu lahab, siapakah jahal ?, apakah 1 orang yang sama, atau berbeda ?, mohon di jelaskan?

Jawab:

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,

Dua nama ini adalah dua orang yang berbeda.

Abu Lahab nama aslinya Abdul Uzza bin Abdul Muthalib. Urutan nasabnya: Abdul Uzza bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushay bin Kilab. Lebih dikenal dengan nama Kun-yah: Abu Lahab dibandingkan nama aslinya. Lahab artinya menyala-nyala. Ada yang mengatakan bahwa yang menggelari Abu Lahab adalah ayahnya, Abdul Muthalib, karena Abu Lahab wajahnya sangat cerah.

Abu Lahab termasuk salah satu paman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sekaligus penentang dakwah beliau.

Sabab Nuzul surat al-Lahab

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ketika turun ayat,

وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الْأَقْرَبِينَ

“Berikanlah peringatan kepada kerabat dekatmu.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam naik bukit shafa, beliau memanggil-manggil,

يا بني فهر!. يا بني عدي! لبطون قريش

Wahai Bani Fihr!, wahai Bani Adi!, beliau panggil beberapa suku Quraisy…”

Hingga mereka semua berkumpul. Jika ada yang tidak bisa datang, mereka mengirim utusan untuk menyaksikan apa yang terjadi. Datanglah Abu Lahab dan beberapa suku Quraisy. Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memulai nasehatnya,

أرأيتكم لو أخبرتكم أن خيلا بالوادي تريد أن تغير عليكم، أكنتم مصدقي؟

Bagaimana  menurut kalian, jika saya kabarkan kepada kalian bahwa ada pasukan berkuda di balik bukit ini yang akan menyerang kalian. Apakah kalian akan mempercayaiku?

Mereka serentak mengatakan, “Ya, kami mempercayainya, kami tidak pernah menilai kamu kecuali orang yang benar.”

Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan,

فإني نذير لكم بين يدي عذاب شديد

“Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan (utusan) sebelum adanya adzab (kiamat).”

Mendengar ceramah ini, Abu Lahab marah besar dan langsung mengatakan,

تبا لك سائر اليوم. ألهذا جمعتنا؟

“Celaka kamu sepanjang hidupmu… apakah hanya untuk tujuan ini kau kumpulkan kami?”

Kemudian Allah turunkan surat al-Lahab yang berisi ancaman keras untuk Abu Lahab.

Para ulama memahami bahwa turunnya surat al-Lahab merupakan salah satu mukjizat. Karena surat ini berisi ancaman untuk Abu Lahab dan istrinya dalam bentuk adzab di neraka, kekal selamanya. dan Abu Lahab beserta istrinya keduanya mati  kafir, selalu menentang islam. Padahal surat ini turun 10 tahun sebelum meninggalnya Abu lahab.

Pada saat perang Badar, Abu Lahab tidak ikut perang. Tapi dia meminta al-Ashi bin Hisyam bin Mughirah untuk menggantikannya, dengan membayar 4000 dirham.

Abu Lahab meninggal 7 hari pasca-perang Badar karena sakit parah, seperti Tha’un, yang mereka sebut dengan al-Adasah. Setelah mati, jasadnya tidak diurusi selama 3 hari, hingga berbau. Ketika mereka merasa khawatir bisa membahayakan, mereka menggali tanah, lalu mayat Abu Lahab dimasukkan lubang dengan kayu. Setelah masuk, mereka mengubur dengan melempari kerikil dan tanah dari kejauhan ke dalam kuburan sampai semua terkubur, karena mereka tidak kuat dengan baunya.

Abu Jahal

Abu Jahal nama aslinya Amr bin Hisyam bin Mughirah dari suku Makhzum.

Dia termasuk pemuka suku Quraisy dari kabilah Kinanah. Sebelumnya dia digelari masyarakatnya dengan Abul Hakam (bapak kebijaksanaan) karena dianggap cerdas. Dia diizinkan untuk mengikuti Darun Nadwah – forum orang Quraisy yang hanya dihadiri oleh para pembesar Quraisy. Namun oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam digelari dengan Abu Jahal (bapak kebodohan). Karena dia membunuh Sumaiyah bintu Khayyath dengan tombak yang dimasukkan ke kemaluannya sampai mati…

Dialah yang mengusulkan untuk membantai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bareng-bareng dari banyak suku. Ketika mereka berkumpul di Dar an-Nadwah membahas, bagaimana cara paling tepat untuk membunuh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ada banyak usulan, tapi semuanya mentok, karena mereka khawatir Bani Abdi Manaf akan menggugat dan menunntut qishas.

Kemudian Abu Jahal usul,

Setiap kabilah harus mengutus satu pemuda yang paling kuat, paling gagah, paling bagus. Masing-masing kita beri pedang terhunus, kemudian bersama-sama menyerang Muhammad dengan satu komando, dan dibunuh bareng-bareng. Jika Bani Abdi Manaf menuntut, mereka tidak akan mampu melawan banyak suku. Sehingga Bani Abdu Manaf hanya akan meminta ganti diyat 100 ekor onta.

Dan rencana inilah yang dijalankan… permusuhannnya yang luar biasa kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan kaum muslimin, hingga dia digelari dengan Fir’aun umat ini.

Abu Jahal mati ketika perang Badar. Pada saat barisan kaum muslimin berhadapan dengan barisan musyrikin, tiba ada 2 pemuda berusia 16an tahun berposisi tepat disamping kanan dan kiri Abdurrahman bin Auf. Mereka adalah Muawidz dan Muadz bin Afra. Masing-masing bertanya kepada Abdurrahman bin Auf, ‘Wahai paman, mana Abu Jahal yang paling keras memusuhi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam’. Setelah ditunjukkan, kedua pemuda ini berlomba menyerang hingga Abu Jahal tersungkur…

Setelah perang usai, Ibnu Mas’ud menyisir lapangan perang, hingga ketemu Abu Jahal yang sudah tidak berdaya.

“Siapa hari ini yang menang?” tanya Abu Jahal.

“Allah dan Rasul-Nya yang menang, wahai musuh Allah.” jawab Ibnu Mas’ud.

“Sungguh kamu telah berhasil naik ke puncak yang sulit, wahai penggembala kambing.” Kata Abu Jahal.

Kemudian Ibnu Mas’ud memenggal kepala Abu Jahal yang sudah terpotong telinganya. Dan dibawanya menghadap Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Beliau berkomentar,

“Telinga balas telinga dan ditambah kepala.”

Karena Abu Jahal pernah memotong telinga Ibnu Mas’ud.

Referensi:

  • Ar-Rahiq al-Makhtum
  • Sirah Ibnu Hisyam

Allahu a’lam

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)


Artikel asli: https://konsultasisyariah.com/29308-siapa-abu-lahab-dan-abu-jahal.html